Berhentilah mempersoalkan minat baca. Tanpa mau berjuang untuk menyediakan akses bacaan ke anak-anak di mana pun. Karena faktanya, anak-anak Indonesia saat ini memang tidak mudah mendapatkan tempat membaca buku. Lebih gampang bermain handphone atau menonton. Waktunya habis untuk main. Maka wajar, minat baca jadi rendah. Akibat tidak tersedianya akses bacaan secara merata.
Tudingan minat baca anak-anak rendah, sungguh tidak sepenuhnya benar. Sebabnya karena tidak adanya akses bacaan ke anak-anak. Apalagi anak-anak yang tinggal di daerah atau jauh dari jangkauan perpustakaan. Bagaimana minat baca bisa dibentuk atau ditingkatkan bila ketersediaan akses bacaan atau tempat membaca buku masih langka. Jadi, berhentilah mempersoalkan minat baca. Mari kita berjuang untuk sediakan akses bacaan – tempat membaca di mana-mana.
Seperti yang dilakukan program MOtor BAca KEliling (MOBAKE) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor (10/12/2023) yang mengunjungi Kp. Sinarwangi Desa Sukajaya Kec. Tamansari. Tidak kurang 20-an usia sekolah begitu antusias menyambut kedatangan motor baca keliling yang dikemudikan oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka. Selama 1 jam operasi di depan rumah seorang warga, anak-anak pun membaca dengan tekun sambil menukar buku yang tersedia di boks motor baca. Anak-anak yang semangat menghampiri motor baca untuk memilih dan membaca buku bersama. Pemandangan di motor baca keliling TBM Lentera Pustaka sangat jelas, antusias anak-anak sangat tinggi karena akses buku bacaan mendekati mereka.
MOBAKE TBM Lentera Pustaka yang digagas langsung oleh Pendiri TBM Lentera Pustaka sejak Februari 2022, hingga kini masih berlangsung dan berkeliling sediakan akses buku bacaan ke 3 kampung (Sinarwangi, Tamansari, Jami). Dengan membawa 200 buku dan 2 buah tikar, motor baca keliling setiap Minggu sore menyusuri jalan-jalan berliku dan tanjakan hanya untuk menyediakan akses bacaan ke kampung-kampung. Sebagai driver motor baca, Syarif yang berprofesi sebagai dosen PBSI FBS Unindra, hingga tetap konsisten keliling kampung ke kampung hanya untuk sediakan akses bacaan.
Tanpa pamrih tanpa gengsi, Syarif secara rutin mengendarai MOtor BAca KEliling (MOBAKE) untuk mendekatkan buku-buku bacaan kepada anak-anak usia sekolah. Agar terbentuk kebiasaan membaca, di samping mampu menekan angka putus sekolah yang masih “menghantui” daerah tersebut. Memang aktivitas motor baca keliling dihadapkan pada kendala masalah cuaca dan musim hujan, Tapi dengan semangat pantang menyerah dan penuh komitmen, hingga kini Syarif pun masih terus menjalankan aktivitas motor baca keliling yang sudah berjalan dua tahun.
Belajar dari MOBAKE TBM Lentera Pustaka, berhentilah mempersoalkan minat baca tanpa mau menyediakan akses bacaan. Karena sejatinya, membaca itu bukan bukan minat tapi soal. Salam literasi #MoBaKe #MotorPustaka #TBMLenteraPustaka