Nasihat di Taman Bacaan, Sayangi Orang Tua Kita

Oplus_131072

Setelah memimpin sholawat di TBM Lentera Pustaka kemarin (8/12/2024), seperti biasa saya memberikan nasihat sekaligus update terkait aktivitas taman bacaan sebulan ke depan. Seperti akan akan writing camp di TBM, hari buka celengan anak-anak TBM Lentera Pustaka di tanggal 27 Des 2024, termasuk rencana pembuatan parkiran TBM Lentera Pustaka di tahun 2025. Semuanya diinformasikan kepada anak-anak dan para ibu sebagai pengguna layanan taman bacaan.

 

Saat memberi nasihat ke anak-anak TBM Lentera Pustaka, saya pun menegaskan tentang pentingnya “sayangi orang tua kita”. Karena orang tua adalah sumber keberkahan hidup siapapun. Sebagai anak, jangan sampai menyesal karena kita tidak menyayangi kedua orang tua. Mumpung orang tua masih ada, manfaatkan momen untuk selalu menyayangi ayah dan ibu yang telah mendidik dan membesarkan kita.

 

Sayangi orang tua kita. Jangan sampai rasa sayang kita ke orang tua kalah dari orang yang baru kita kenal di masa dewasa. Orang tua harus jadi segalanya, orang tua pula yang menentukan baik buruknya kita ke depan.  Hanya orang tua yang tidak takut miskin memberi nafkah kepada anak-anaknya saat membesarkan mereka. Lalu, kenapa banyak anak yang sering takut kekurangan bila harus menanggung orang tuanya ketika sudah tua?

 

Perbaiki dari sekarang. Lihat diri kita saat ini, mau sehebat apapun, sesukses apapun, bahkan pendidikan setinggi langit. Tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita maka tidak akan ada ketenangan, tidak ada keberkahan, dan tidak pula ada kebahagiaan hidup. Maka, sayangi orang tua kita. Dengan sepenuh hati, tanpa dalih apapun.

 

Lalu, kok ada anak yang jahat pada orang tuanya? Apalagi sampai memusuhinya. Apapun alasannya, pikiran dan tindakan buruk kepada orang tua pasti salah, apapun alasannya. Ingat Nak, uang bisa dicari. Ilmu bisa digali, jabatan bisa diraih tapi kesempatan untuk menyayangi-mengasihi orang tua tidak akan bisa diulang kembali. Kita tahun tahu, salah satu berkah terbesar anak itu saat masih memanggil ayah dan ibu kepada orang tua. Bayangkan, mereka yang yang sudah tidak bisa lagi memanggil ayah dan ibu karena orang tuanya sudah tidak ada. Sedih, sedih, dan sedih.

 

Nak, ketahuilah. Satu ibu, bisa merawat empat anaknya. Tapi empat orang anak belum tentu bisa membahagiakan satu orang ibu. Satu ayah, bisa menghidupi tiga anaknya tapi tiga orang anak belum tentu dapat menghidupi satu orang ayah. Begitulah nyatanya, begitu pula yang terjadi saat ini.

 

Selagi masih punya orang tua. Tengoklah sesekali orang tua kita. Cium tangannya, peluk raganya dan berikan senyum terindah padanya. Jangan senyum pada orang lain, tapi cemberut ke orang tua. Salah itu, tidak ada ajarannya. Sesekali tengoklah orang tua kita, tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur. Lihat kerutan di wajahnya, lihat rambutnya yang mulai memutih, lihat badannya yang mulai lemah. Orang tua kita, sudah berubah karena termakan waktu. Tapi kasih sayang orang tua kepada anaknya tidak akan pernah berubah sedikitpun.

 

Maka saya gi orang tua kita. Buatlah orang tua tersenyum, buatlah mereka bangga hari ini. Bikin orang tua bahagia walau dengan aktivitas sederhana. Gemar membaca buku, mengaji, rajin ke sekolah dan membantunya. Asal tidak menyusahkan orang tua, itu sudah cukup.

 

Sekali lagi, sayangi orang tua kita. Karena tidak akan ada jasa yang mampu kita balas. Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas. Hanya orang tua yang bisa mengubah kesusahan jadi kesabaran, mengubah kesulitan jadi cinta. Jangan bandingkan kasih sayang orang tua dengan siapapun yang baru kita kenal di kala dewasa.

 

Berterima kasihlah kepada orang tua. Karena mereka telah mampu mendirikan dan membesarkan kita seperti sekarang ini. Orang tua memang tidak mewariskan kekayaan. Tapi keduanya, ayah dan ibu kita, sudah mewariskan semangat perjuangan dan penghormatan yang luar biasa.

 

Saatnya, panjatkan doa terbaik untuk orang tua kita. Ya Allah, hadiahkanlah kebahagiaan untuk kedua orang tua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan kepada kami, anak-anaknya. Berkahi keduanya, ampuni segala kesalahannya. Karena kasih sayangnya tidak akan pernah terganti, amiin. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *