Ngabubu Read di TBM: Menyikapi Ujian

Oplus_131072

Bulan puasa, bisa disebut bulan ujian. Ujian untuk menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala berpuasa. Karena itu, di bulan puasa, siapapun dilatih untuk mempu menahan diri dari godaan dan ujian yang dihadapinya.

 

Di dunia nyata, ujian hidup pun selalu ada. Karena memang hidup memang berisi ujian dan cobaan, selain anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Sudah pasti, tidak ada satu orang pun yang hidupnya tanpa ujian. Tidak peduli di posisi mana seseorang berada. Ada yang diuji dengan kemiskinan, ada yang diuji dengan cinta bahkan ada yang diuji dengan kemewahan.

 

Kemiskinan itu menguji seseorang dengan kesabaran. Apakah ia tetap tabah, tetap berusaha, atau justru menyerah pada keadaan? Di sisi lain, kekayaan pun menguji seseorang dengan kesombongan. Apakah ia tetap rendah hati, tetap peduli pada sesama, atau malah lupa daratan? Jadi, tidak ada penggalan hidup selama di dunia yang tanpa ujian.

 

Begitu pula berkiprah secara sosial di taman bacaan pun bukan tanpa ujian. Sulitnya mengajak anak-anak yang membaca. Susahnya membagi waktu antara urusan pribadi dan sosial. Bahkan tantangan sikap apatis masyarakat yang cuek atau tidak peduli. Semuanya menjadi ujian, apakah kita tetap mau berbuat baik di taman bacaan? Apakah kita masih punya sikap peduli untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat? Literasi dan taman bacaan di mana pun, sama sekali tidak bebas dari ujian dan hingga kapanpun.

 

Intinya, setiap keadaan dalam hidup membawa tantangan tersendiri. Dan setiap ujian itu bukan hanya tentang bertahan. Tapi juga tentang bagaimana seseorang menjaga karakter dan prinsipnya dalam ikhtiar. Ujian terhadap niat baik, komitmen dan konsistensi untuk menjadi lebih baik. Maka ujian hidup bukan sekadar penderitaan atau kenikmatan, tetapi cara untuk melihat siapa yang benar-benar memiliki kualitas sebagai manusia yang baik.

 

Karenanya, ujian sehebat apapun, tetaplah pada ikhtiar dan tetap berdamai dengan diri sendiri. Fokus pada solusi bukan masalah. Terus bergerak untuk mencapai tujuan baik yang sudah dicanangkan. Dan apapun, cukup dikerjakan tanpa perlu diceritakan. Karena orang yang membenci kita tidak akan pernah peduli itu dan orang yang suka kita tidak butuh itu. Semua ada hikmahnya dan akan tiba waktu indahnya. Salam literasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *