Sebagai wujud komitmen pentingnya kerja sama dan soliditas tim, pelaku industri DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di Indonesia menggelar outbound meeting di Desa Adat Penglipuran dan Kintamani Bali (10/6/2022). Di bawah koordinasi Perkumpulan DPLK (PDPLK), outbound meeting diikuti 60 peserta dari 26 DPLK di Indonesia dalam suasana yang rileks.
Melalui outbound meeting PDPLK ini diharapkan industri DPLK dapat lebih solid dalam menghadapi tantangan ke depan, di samping memanfaatkan peluang potensi program pensiun yang masih besar di kalangan pekerja. Hingga malam nanti, outbound meeting Perkumpulan DPLK ditutup dengan “dinner Cruise pirates” sekaligus konsolidasi organisasi.
Diikuti oleh Steven Tanner dan A.T. Sitorus selaku Penasihat PDPLK, outbound meeting adalah cara informal pelaku industri DPLK dalam membangun organisasi dan tim kerja yang solid. Sehingga memberi kontribusi terhadap pertumbuhan bisnis DPLK yang lebih signifikan.
“Sebagai organisasi, PDPLK harus menjaga semangat pelaku DPLK dalam menjual dan melayani kebutuhan dana pensiun di Indonesia. Kegiatan ini yang terus dikembangkan industri DPLK dalam membangun sinergi dan menjaga relasi interpersonal sebagai tim” ujar Steven Tanner di sela acara.
Selama 3 hari, pelaku industri DPLK melakukan rapat kerja nasional sebagai upaya membangun koordinasi bersama terkait industri dana pensiun di Indonesia. Di samping mendapatkan update dari OJK dan Perkumpulan DPLK.
Untuk diketahui, per Desember 2021 lalu, industri DPLK telah mengelola aset Rp. 114 triliun dengan lebih dari 3,1 juta peserta. Namun bila dibandingkan jumlah pekerja di sektor formal yang mencapai 56 juta dan informal 70 juta, angka kepesertaaan DPLK tergolong masih rendah. Maka melalui outbound meeting ini, para pelaku DPLK diharapkan dapat menambah energi untuk penetrasi pasar dana pensiun secara lebih masif dan berkelanjutan. #YukSiapkanPensiun #PDPLK #EdukasiDanaPensiun