Pendiri TBM Lentera Pustaka Dianugerahi “Jagoan 2021 – Pegiat Literasi” oleh RTV

Sebagai acara di akhir tahun, RTV di acara Lensa Indonesia Siang (29/12/2021) mengangkat kisah pahlawan literasi dan kirprahnya di taman bacaan, dari nol hingga saat ini memberi dampak nyata kepada masyarakat. Taman bacaan yang eksis di tengah gempuran era digital.

 

Bertajuk “Jagoan 2021”, RTV memilih Syarifudin Yunus, Pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka sebagai “Pahlawan Literasi dari Kaki Gunung Salak Bogor” yang menjadi penerang gulita anak-anak putus sekolah di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor. Sebagai pegiat literasi, Syarif begitu pangglannya, merelakan rumahnya dijadikan taman bacaan masyarakat. Sebagai upaya menekan angka putus sekolah. Akibat tingkat pendidikan masyarakat di wilayahnya 81% sebatas SD, di samping memutus angka pernikahan dini. Melalui taman bacaan, Syarif menyediakan akses buku bacaan untuk anak-anak warga yang tidak mampu. Agar tidak putus sekolah.

 

Awalnya saat didirikan, hanya 14 anak pembaca yang bergabung di TBM Lentera Pustaka dengan koleksi 600 buku bacaan. Tapi kini ada 140-an anak pembaca aktif di TBM Lentera Pustaka yang selalu membaca seminggu 3 kali dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Anak-anak pun diajarkan angklungan sebagai seni kearifan local, kegiatan menabung di celengan, literasi digital, dan literasi adab untuk melatih moral dan budaya antre anak-anak. Lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka menjalankan program berantas buta aksara kaum ibu. Koleksi buku di TBM Lentera Pustaka pun kini lebih dari 6.000 buku dengan 12 program literasi yang dijalankan. Tidak kurang 250 orang tercatat sebagai pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

 

Di tengah kesibukannya sebagai Dosen PBSI FBS Universitas Indraprasta PGRI, Syarif setiap hari Minggu selalu ke Bogor dari rumahnya d Jakarta. Hanya untuk membimbing kegiatan membaca dan aktivitas literasi pada anak-anak. Segala tantangan dan hambatan telah dihadapi Syarif. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat. Tapi perjuangan tiada henti selalu ditunjukkan Syarif dengan sepenuh hati, konsisten, dan penuh komitmen. Kata RTV, Syarif adalah penerang gulita anak putus sekolah. Untuk satu tujuan sosial, yakni mengajak warga menuju peradaban yang lebih baik lagi melalui taman bacaan. (Saksikan kisahnya di: https://www.youtube.com/watch?v=ar0z1RNnYag)

 

Kisah perjuangan Syarif di taman bacaan. Jadi bukti pegiat literasi di mana pun jangan ada kata menyerah untuk berbuat baik. Sesuai dengan kemampuan yang bisa dilakukan dalam membantu masyarakat. Sekali lagi demi tegaknya tradisi baca anak di tengah gempuran era digital. Syarif pun pantas dianugerahi “Jagoan 2021 versi RTV” atas kiprahnya di taman bacaan. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #Jagoan2021RTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *