Orang tua memiliki peranan sangat penting dalam peningkatan literasi keluarga. Keluarga memiliki peran untuk mendidik setiap anggota keluarganya. Budaya baca di lingkungan keluarga sebagai pintu awal membangun masyarakat yang literat. Sebagai upaya peningkatan literasi keluarga, orang tua harus menjadi pionir dalam membudayakan membaca dan bercerita. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber, baik itu sumber-sumber lisan maupun tulisan, yang dapat diperoleh secara mudah. Salah satunya adalah melalui media cerita gambar yang berisi cerita-cerita rakyat dalam media digital, khususnya Powton. Cerita gambar yang berisi cerita-cerita rakyat memiliki kandungan nilai dan pesan moral yang sangat bermanfaat dalam mensosialisasikan praktek-praktek baik kehidupan. Melalui cara ini, orang tua secara efektif dapat mengenalkan pada keluarga dan lingkungannya berbagai pengetahuan, yang bisa menjadi inspirasi positif dalam membentuk kesadaran pribadi maupun sosial.
Pandangan tersebut mengemuka pada kegiatan pelatihan yang bertajuk, “Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Literasi Keluarga melalui Media Cerita Gambar Cerita Rakyat dalam Digital Powtoon,” yang diselenggarakan oleh Tim Peneliti dari Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan pihak Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2023. Dalam kegiatan yang bertempat di Balai Desa Tani Mulya tersebut, diikuti 48 peserta wanita kader PKK, kader Posyandu, serta melibatkan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia. Program pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Jakarta ini diketuai oleh Dr. Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd., dengan anggota yaitu Mohammad Maiwan, Ph.D., dan Aam Amaningsih Jumhur, Ph.D.
Menurut Dr. Nurita Bayu Kusmayati, rendahnya literasi dalam masyarakat dipengaruhi oleh dua hal, yakni: Pertama, keterbatasan lembaga-lembaga pendidikan formal, baik dalam segi jumlah satuan pendidikan maupun alokasi waktu. Kedua, rendahnya motivasi dan keterbatasan pengetahuan masyarakat secara umum. Karena itu, usaha untuk mendorong peningkatan literasi dapat dilakukan melalui jalur informal, yang mudah dilakukan dan akrab dengan keseharian masyarakat. Ujung tombak dalam aspek ini adalah keluarga, khususnya orang tua. Dalam konteks tersebut, menurut beliau, orang tua bukan semata-semata bertindak sebagai pembimbing saja, tetapi bertanggungjawab memastikan terwujudnya transformasi dan internalisasi nilai-nilai positif yang bersumber dari media cerita gambar cerita rakyat.
Berbekal pengetahuan, pengalaman hidup, serta keterampilan membaca cerita rakyat yang memadai, orang tua dapat berperan secara optimal dalam meningkatkan literasi keluarga. Namun demikian, tantangannya selama ini adalah tidak semua orang tua memiliki pengetahuan dan kemahiran yang memadai dalam menangkap intipati cerita-cerita rakyat, apalagi yang disampaikan dalam bentuk media gambar digital. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki waktu luang menyuguhkan cerita gambar cerita rakyat yang popular, yang memberi nilai edukasi tinggi pada keluarga. Adanya keterbatasan ini perlu dicarikan jalan keluar. Dalam kaitan ini, seperti dikemukakan Dr. Nurita Bayu Kusmayati, media digital dapat menjadi jalan pilihan praktis di tengah berbagai keterbatasan tersebut.
Selanjutnya, pada kegiatan pelatihan tersebut peserta juga diajarkan cara membuat cerita bergambar dalam aplikasi powtoon, yang sekaligus memberikan kemudahan dan keterampilan dalam pemanfaatan media digital yang disampaikan oleh narasumber Nur Sekhudin, S.Pd., M.Hum yang dibantu oleh anggota tim pengabdian mahasiswa UNJ dan UPI. Peserta sangat antusias praktik membuat cerita bergambar dalam aplikasi powtoon pada gawai yang masing-masing peserta. Bagi peserta pelatihan kegiatan ini merupakan suatu pengalaman berharga yang baru, yang secara praktis dapat diterapkan langsung sejajar dengan kemajuan teknologi serta gaya hidup sekarang yang serba digital. Bagi pihak desa kegiatan pelatihan ini memiliki nilai ganda. Seperti dikatakan oleh Kepala Desa Tani Mulya, Bapak Omin Efendi S.Sos., dalam sesi acara pembukaan, bahwa pada satu sisi kegiatan ini bermanfaat dalam kerangka peningkatan mutu sumberdaya dan keterampilan keluarga, sementara pada sisi lain bermanfaat bagi peningkatan ketahanan keluarga.