Sulit dipungkiri, pertemanan pasti memengaruhi sifat dan sikap seseorang. Lingkungan pertemanan yang baik, maka seseorang akan baik. Sebaliknya, bila lingkungan pertemanan buruk maka akan buruklah sifat dan sikap seseorang. Teman yang baik maka akan semakin banyak ilmu, hikmah, serta manfaat yang diperoleh. Maka di stulah, letak pentingnya mempertimbangkan kualitas lingkungan pertemanan. Bukan hanya memperbanyak pertemanan.
Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa ukuran ketaatan seseorang bisa dilihat dari kualitas pada teman yang dimilikinya. “Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat.” (H.R. Abu Dawud).
Saatnya memilih teman yang baik. Karena zaman sekarang, banyak yang mengaku teman di saat senang. Tapi ada pula teman yang hilang di saat susah. Jadi harus hati-hati dalam memilih pertemanan. Tidak semua teman yang ada di grup WA baik. Tidak semua teman di media sosial itu baik. Karena itu sikap dalam berteman sangat penting. Bila bermanfaat maka temanilah. Bila tidak bermanfaat maka jauhilah dengan segala konsekuensinya.
Mencari teman pada saat senang itu sangat mudah. Tanpa dicari pun mereka akan banyak datang menghampiri kita. Namun sebaliknya, ketika kita dalam keadaan sulit, yakinlah hampir semua teman akan pergi meninggalkan kita. Jika tersisa, itu pun hanya teman yang memang ikhlas mau berteman dengan kita. Orang-orang yang jujur dalam berteman. Teman yang tidak munafik dalam kondisi dan situasi apapun. Teman yang baik.
Saatnya memilih teman yang baik di era media sosial. Bila perlu, hanya memiliki seorang teman jujur dan baik dalam segala kondisi itu jauh lebih baik. Daripada punya banyak teman namun tidak bermanfaat. Apalagi hanya teman-teman yang doyan gibah, fitnah, bahkan gosip. Jauhi dan tinggalkan lingkungan pertemanan yang buruk.
Silakan diingat, siapa sih teman kita yang baik dulu?
Mungkin ada, mungkin pula tidak. Mungkin banyak teman yang datang di saat kita senang. Tapi gilirann kita terjungkal, tidak sedikit teman yang tertawa dan membicarakannya di belakang. Tanpa merasa bersalah dan prihatin sedikit pun lalu tetap mengaku teman. Maka di momen lebaran ini, saatnya memilah dan memilih teman yang baik. Caranya sederhana, carilah teman yang solih, teman yang bermanfaat, dan teman yang bertindak positif. Jika ada, pertahankan. Jika tidak ada, tinggalkan.
Berteman di mana pun, pasti memberi pengalaman dan pelajaran yang berbeda. Maka harus hati-hati dan waspada. Karena tidak sedikit pertemanan yang buruk di zaman begini. Agar tidak tertular kebiasaan negatif pertemanana. Maka saatnya memilih teman yang baik, yaitu: 1) teman yang taat ibadah, 2) teman yang mendukung dalam kebaikan, 3) teman yang amanah, 4) teman yang jujur dalam segala keadaan, 5) teman yang bisa mengajak kepada kegiatan positif, dan 6) teman yang menjaga silaturahim dalam bermanfaat. Bukan teman yang hanya jago ngomong tanpa bisa berbuat. Apalagi teman-teman penggibah dan pemfitnah. Jauhi dan tinggalkan saja, toh kita tidak hidup dari mereka.
Sungguh, jumlah teman yang kamu miliki mungkin terlalu banyak jika kamu menghitungnya. Akan tetapi. Mereka akan menjadi sedikit ketika kamu dalam keadaan sulit (Ali bin Abi Thalib RA).