Perkuat Strategi Investasi, ADPI Gelar Seminar Outlook Ekonomi2026

Sebagai bagian dari memberikan pemahaman dalam pengelolaan dana pensiun, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menggelar seminar bertajuk “Dinamika Investasi di Tengah Turbulensi Ekonomi” di Agro Plaza Jakarta (22/10/2025). Bertindak sebagai narasumber yaitu Hidayat Amir PhD (Direktur Strategi & Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI) dan Prof. Telisa Aulia Falianty (Guru Besar dan Pengajar Senior FEB UI) dengan moderator Pitono (Pengurus ADPI). Acara ini dihadiri 120 peserta dari berbagai DPPK dan dibukan oleh Abdul Hadi (Ketua Umum ADPI). Turut hadir Sularno (Sekjen), Abdul Hadie (Bendahara), Budi Sulisijo (Direktur Eksekutif ADPI), dan para pengurus ADPI.

 

“ADPI punya peran strategis dalam mendorong industri dana pensiun untuk terus tumbuh ke depan. Karena itu, ADPI selalu memperkuat Dana Pensiun dikelola secara profesional dan akuntabel. Salah satunya memberikan pencerahan melalui seminar dinamika investasi di tengah turbulensi ekonomi untuk memberikan pencerahaan kepada anggota ADPI, di samping adaptasi strategi investasi sesuai kondisi ekonomi saat ini” ujar Adbudl Hadi, Ketua Umum ADPI dalam sambutannya.

 

 

Melalui seminar “Dinamika Investasi di Tengah Turbulensi Ekonomi” ini dipaparkan tentang dinamika investasi yang menyangkut perubahan, pergerakan, atau penyesuaian dalam dunia investasi seperti: nilai aset, perilaku investor, strategi keuangan, dan arah aliran dana yang masuk atau keluar dari pasar tertentu. Karena itu, investasi itu tidak statis selalu berdinamika sesuai kondisi ekonomi. Apalagi di tengah turbulensi ekonomi atau ketidakstabilan dalam ekonomi  menjadikan pasar keuangan menjadi tidak menentu. Karena itu diperlukan, kemampuan membuat keputusan investasi yang hati-hati dan tetap memperhatikan kepentingan peserta dana pensiun. Di seminar ini dibahas pula outlook ekonmi Indonesia tahun 2026.

 

Dinamika investasi di tengah turbulensi ekonomi pada akhirnya mengyiratkan bagaimana strategi investasi berubah, bereaksi, dan beradaptasi ketika kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Saat inflasi naik, maka investasi cenderung pindah ke aset yang tahan inflasi. Saat suku bunga tinggi, investasi bisa mengalihkan dana dari saham ke obligasi karena imbal hasilnya lebih menari, dan saat ekonomi global lesu, maka investasi mungkin perlu menahan diri. Intinya, dalam turbulensi ekonomi, investasi bukan berhenti, tapi beradaptasi. Investasi yang tidak hanya selalu mencari untung, tapi yang mampu membaca perubahan dan menyesuaikan arah sesuai kondisi ekonomi.

Seminar ini sekaligus menjadi bagian memperkuat literasi dana pensiun di Indonesia. Utamanya terkaiy sustainability dana pensiun, keberlanjutan pengelolaan Dana Pensiun yang dipengaruhi oleh penerapan tata kelola, dukungan pendanaan, pengelolaan investasi, dan profil risiko yang dikaitkan dengan isu kesesuaian antara strategic asset allocation investasi dengan profil liabilitas Dana Pensiun sehingga berdampak pada tingkat kesehatan (TKS) Dana Pensiun.

 

Untuk diketahui, per Juni 2025, ADPI mengelola aset sebesar Rp. 239,7 triliun atau 61% daritotal aset kelolaan dana pensiun sukarela (DPPK & DPLK). Jumlah DPPK saat ini mencapai 162 dana pensiun dengan melayani 1,27 juta peserta. Komposisinya DPPK PPMP sebanyak 898 ribu peserta (70%) dan DPPK PPIP sebanyak 377 ribu peserta (30%). Ke depan, ADPI bersama anggotanya akan terus mengoptimalkan tata kelola dan pensiun dan manajemen risiko yang efektif sebagaimana tertuang dalam peta jalan dana pensiun 2024-2028, di samping memberi kontribusi terhadap keberlanjutan dana pensiun secara berkualitas di Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *