Sebuah Sajak Literasi

Sebuah Sajak Literasi

 

Akal masih berjibaku pada ilusi

Merangkai cerita berupa fiksi

Bertutur kata hanya luapan emosi

Terlalu kotor lalu percaya diksi-diksi

 

Usiamu melangkah semakin beranjak senja

Penuh lalai lagi semakin terlena

Ditipu daya tanpa ada sepenggal doa

Terbuai diri merasa belum menua

 

Angan-angan terus berlari tiada putus

Hidupkan semangat yang makin misterius

Berlalu sambil melangkah melawan arus

Hingga lupa sebentar lagi pedang kematian menghunus

 

Sibuk sibuk tanpa batas di luar kewajaran

Katanya demi mencapai sang harapan

Apapun dibumbui beragam alasan

Agar amal dan ilmu mudah diabaikan

 

Raganya menganggap waktu selalu panjang

Lupa diri akan tiba saat nyawa menghilang

Tubuh ditanam terhimpit ke liang

Hanya jasa budi kebaikan yang tinggal dikenang

 

Raga pun siap diselimuti tanah

Karena sebentar lagi alam dunia menuju alam barzakh

Ketika itu saat itu masa itu selalu bertanya siapakah

Hidup tertinggal langkah penuh keluh kesah

 

Dan ternyata selama ini hidup dalam orasi

Banyak berkoar-koar tanpa aksi

Tapi berani menyebut diri paling bergengsi

Literasi pun kian terpenjara dalam narasi

 

Hanya emosi distorsi friksi tanpa mau intropeksi diri

Hingga literasi pun hingga kini hanya fantasi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *