Segini Pertumbuhan Aset Kelolaan Dana Pensiun Sukarela per Juli 2025?

Diinformasikan aset kelolaan dana pensiun sukarela (DPLK & DPPK) mengalami pertumbuhan 4,66% per Juli 2025 atau menjadi Rp. 392,56 triliun. Sekalipun belum optimal, namun pertumbuhannya patut diapresiasi. Berartiz dana pensiun sukarela cukup “on track”.

 

Bila pertanyaannya, faktor apa saja yang mendorong kenaikan aset kelolaan adan pensiun sukarela di tengah tahun 2025 ini. Tentu ada banyak tafsiran, baik dari sisi internal dana pensiun atau eksternal.

 

Secara internal, naiknya aset kelolaan dana pensiun sukarela bisa disebabkan oleh iuran peserta aktif yang sangat konsisten atau terjadi peningkatan akumulasi iuran peserta dana pensiun, yang jumlahnya melebihi dari pembayaran manfaat pensiun yang jatuh tempo. Di sisi lain, kinerja investasi dana pensiun tergolong positif. Penempatan dana pada instrumen investasi yang ada memberi imbal hasil yang baik, seperti SBN, obligasi, maupun deposito. Bahkan lebih dari itu, sangat dimungkinkan adanya pertambahan peserta baru sebagai konsekuensi dari mulai  adanya kesadaran pentingnya mempersiapkan masa pensiun, utamanya di kalangan pekerja swasta atau profesional.

 

Dari sisi eksternal, bisa jadi pertumbuhan aset kelolaan dana pensiun disebakan regulasi dana pensiun yang kian “on track” sesuai dengan peta jalan dana pensiun 2024-2028. Optimalisasi pekerja secara individual atau sektor informal terus didengungkan untuk punya dana pensiun, di samping pergeseran tren dari program pensiun manfaat pasti (PPMP) ke program pensiun iuran pasti (PPIP). Faktor demografis angkatan kerja yang besar juga bisa ikut andil. Faktor demografis juga berpengaruh. Karena jumlah pekerja produktif yang besar punya potensi ikut dana pensiun. Sehingga cenderung mulai merencanakan pensiun sejak dini. Selain itu, kesadaran akan keterbatasan program pensiun wajib seperti JHT juga bisa memicu pekerja untuk mencari alternatif tambahan melalui dana pensiun sukarela seperti DPLK.

 

“Memang pertumbuhan aset kelolaan dana pensiun sukarela per Juli ini sudah on track. Bisa tumbuh sekitar 5%. PR-nya di sisa waktu tahun 2025 ini adalah kepesertaan baru dana pensiun yang harus dioptimalkan. Agar lebih signifikan tumbhnya, baik aset maupun peserta” ujar Syarifudin Yunus, Humas ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dalam tulisannya (3/9/2025)

 

Berdasar kondisi itu, maka bisa diproyeksikan pertumbuhan aset dana pensiun sukarela hingga akhir 2025 bisa tumbuh antara 9-10% dari tahun sebelumnya. Karena itu, beberapa faktor harus tetap digenjot untuk tetap tumbuh seperti: bertambahnya kepesertaan baru, iuran peserta aktif yang konsisten, dan kinerja investasi yang sesuai plan serta kondisi makroekonomi yang terus membaik. Edukasi berkelanjutan dan ketersediaan akses digital pun harus terus diimplementasikan.

 

Sejalan dengan itu, maka instrumen investasi yang diperkirakan masih akan dominan menopang kinerja dana pensiun ke depan adalah pendapatan tetap seperti surat berharga negara (SBN), obligasi, dan deposito. Instrumen tersebut tetap jadi pilihan karena untuk menjaga likuiditas jangka pendek dan memenuhi kebutuhan pencairan manfaat pensiun yang harus dibayarkan.

 

Selain kompetensi SDM harus terus ditingkatkan, pertumbuhan aset kelolaan dana pensiun sukarela pasti terjadi karena  kombinasi dari iuran yang terus masuk, kinerja investasi yang positif, adanya peserta baru, dan dukungan regulasi serta edukasi yang masif kepada publik dan pekerja. Maju terus dana pensiun!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *