Senyum Nenek Ari, Jompo Binaan TBM Lentera Pustaka

Nenek Ari di Kp. Warung Loa menajdi salah satu dari jimpo binaan di TBM Lentera Pustaka. Usianya di atas 90 tahun dan menjadi jompo tertua di TBM Lentera Pustaka. Sore ini, wajahnya ceria dan sumringah mengiringi tanda jempol di tangannya. Begitulah adanya di TBM Lentera Pustaka.

 

Minimal sebulan sekali, biasanya tiap akhir bulan, tradisi menengadahkan tangan untuk berdoa bersama YAtim BInaan (YABI) dan JOMpo BInaan (JOMBI) di TBM Lentera Pustaka selalu dilakukan, belum pernah putus. Selain mengaji dan tahlil serta doa, pengajian buolanann YABI dan JOMPI TBM Lentera Pustaka sekaligus memberikan santunan bulanan kepada 14 anak yatim, 14 kaum jompo, dan 4 janda serta penyerahan beasiswa bulanan ke 2 anak TBM untuk melanjutkan sekolah sebagai bentuk kepedulian sosial. Untuk aktivitas sosial YABI dan JOMBI ini, Pendiri TBM Lentera Pustaka dan beberapa temannya secara rutin menyisihkan sebagian rezeki untuk disedekahkan kepada yatim, jompo, dan janda.

 

Tradisi menengadahkan tangan bersama yatim dan kaum jompo tidak pernah ditinggalkan TBM Lentera Pustaka. Sebagai cara untuk “memagari” ikhtiar yang sudah dijalankan di TBM Lentera Pustaka, di samping memantapkan doa-doa yang dipanjatkan. TBM Lentera Pustaka meyakini, doa adalah kontak terkuat manusia dengan kekuatan terbesar di alam semesta. Karenayan selain cinta dan taubat, maka doa menjadi sumber kekuatan yang harus selalu dilantunkan. Karena doa tidak akan mengubah Tuhan, melainkan mengubah siapapun yang mau berdoa.

 

Melalui program YABI dan JOMBI yang sudah berjalan sejak TBM Lentera Pustaka berdiri, dengan menyantuni anak-anak yatim, kaum jompo, dan janda menjadi cara berserah diri untuk menjadikan taman bacaan sebagai jalan hidup, di samping menjalankan misi sosial untuk kaum yang membutuhkan uluran tangan. Karena itu, secara konsisten. Pendiri TBM Lentera Pustaka bersama temannya selalu bersedekah untuk membersihkan harta dan jiwa dan meningkatkan empati dan kasih sayang kepada mereka yang memang sepatutnya dibantu. Selain mendatangkan keberkahan, sedekah sekaligus dapat menjaga Kesehatan dan menghindari menghindari murka Allah. Mungkin tidak perlu lagi didiskusikan, kenapa kita harus membantu anak yatim, kaum jompo, dan janda? Karena sebuah kepedulian hanya membutuhkan aksi nyata, bukan lagi retorika.

Tradisi menengadahkan tangan atau berdoaselalu ada di TBM Lentera Pustaka. Karena doa adalah kekuatan terbesar manusia. Sebagai cara untuk menyelaraskan misi taman bacaan, tujuan manusia dengan tujuan Allah. Sebagai salah satu cara untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Dan doa harus dilakukan sebagai bentuk pengakuan atas ketidak-layakan dan kelemahan manusia, apapun dalihnya.

 

Saat berdoa bersama YABI dan JOMBI, ada pesan penting untuk “senangkan Allah bila mau disenangkan-Nya”. Bahwa apa yang dimiliki di dunia hanya milik-Nya, manusia hanya “ketitipan” untuk terus berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Semoga duduk bersama dengan YABI dan JOMBI menjadi lebih berkah dan jadi ladang amal bersama … @Pengajian bulanan yatim dan jompo binaan TBM Lentera Pustaka. Salam literasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *