Tentang MOtor BAca KEliling (MOBAKE) TBM Lentera Pustaka

MOtor BAca KEliling (MOBAKE) adalah salah satu program literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka sejak 20 Februari 2022. Bermodalkan motor tua, MOBAKE bertelad menjelajah ke kampung-kampung yang selama ini tidak memiliki akses bacaan. Tapi saat ini, MOBAKE beroperasi ke Kampung Jami Desa Sukaluyu dan Kampung Babakan Desa Sukajaya. Untuk menyediakan akses bacaan kepada anak-anak usia sekolah.

 

Beroperasi seminggu dua kali (Rabu sore dan Minggu sore), MOBAKE dikemudikan oleh Pendiri TBM Lentera Pustaka dan relawan taman bacaan serta dilengkapi 300 buku bacaan dan 2 tikar sebagai alas baca. Motor Baca Keliling TBM Lentera Pustaka ini bisa mangkal di pinggir jalan atau di halaman rumah penduduk yang bersedia dijadikan”pangkalan” MOBAKE selama 2 jam aktivitas membaca. Di tengah gempuran era digital, MOBAKE pun dianggap mampu jadi penyeimbang aktivitas main, nongkrong atau main gawai yang dilakukan anak-anak. MOBAKE pun bisa jadi solusi di tengah terbatasnya keberadaan perpustakaan desa atau sekolah yang belum memadai.

 

Bukan hanya penting, MOBAKE pun didedikasikan sebagai ikhtiar untuk mendekatkan buku bacaan ke anak-anak yang selama ini tidak punya akses bacaan. Agar anak-anak usia sekolah di mana pun lebih akrab dengan buku bacaan (bukan akrab dengan gawai). Selain menyediakan akses bacaan, MOBAKE TBM Lentera Pustaka mengemban misi besar untuk menekan angka putus sekolah, memperkecil usia pernikahan dini, dan menjauhkan anak-anak dari kegiatan yang negatif yang tidak bermanfaat.

 

Melalui MOBAKE, TBM Lentera Pustaka meyakini jika akses bacaan ke anak-anak di kampung-kampung bisa diintensifkan pada akhirnya dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan akhlak anak-anak menjadi lebih baik. Maka aktivitas motor baca keliling akan berdampak besar terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Sekaligus menjadi bagian untuk memberdayakan gerakan literasi secara lebih massif. Karena sejatinya, literasi untuk semua. Asalkan akses terhadap buku bacaan bisa disediakan.

 

Maka persoalan literasi dan kegemaran membaca di Indonesia bukanlah soal minat baca yang katanya rendah. Melainkan soal ketersediaan akses bacaan ke anak-anak di kampung-kampung seperti di kaki Gunung Salak Bogor. Salam literasi #MOtorBAcaKEliling #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *