Gen Z di TBM: Bertindaklah Seperti Orang Berpikir

Oplus_0

Kemarin, sekelompok Gen Z alumni MA Annajah Jakarta memberi nasihat ke anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka (15/6/2025). Mereka terdiri dari Najla, Andini, Kaisya, Nanda, dan Farah yang lagi “healing” ke Kaki Gunung Salak Bogor untuk menikmati kebersamaan yang tersisa jelang kuliah di kampus masing-masing nantinya.

 

Dipandu langsung oleh Syarifudin Yunus, para Gen Z berpesan untuk terus rajin membaca dan jangan malas-malas belajar. “Buku itu penting banget untuk masa depan” ujar Kaisya di sela acara. Seperti Farah Gammathirsty Elsyarif (anak bungsu dari Syarifudin Yunus) yang diterima melalui jalur SMBT di Prodi Kesehatan Masyarakat Fak. Kedokteran Universitas Negeri Semarang (UNES). Maka, membaca dan buku punya arti penting dalam perjalanan hidup seseorang.

 

Pesan moralnya adalah “bertindaklah seperti orang yang berpikir, dan berpikirlah seperti orang yang bertindak”. Karena dunia ini terlalu banyak dipenuhi oleh dua kutub yang saling pincang: yang berpikir tapi tak pernah benar-benar turun ke bumi, dan yang sibuk bertindak tanpa pernah bertanya ke mana langkahnya mengarah. Selagi di dunia, siapapun memang sulit mencapai kesempurnaan. Tapi keseimbangan menjadi keharusan, seimbang dunia akhirat seperti seimbangnya lahir dan batin, seimbang pikiran dan tindakan.

 

Bertindak seperti orang yang berpikir artinya tidak tergesa-gesa. Selalu hati-hati, karena setiap keputusan punya akibat. Bahwa ucapan bisa tumbuh jadi luka, dan tidak semua yang terlihat pantas dijadikan pegangan. Belajar untuk menahan diri, bukan karena takut tapi karena sadar: terburu-buru adalah cara tercepat untuk kehilangan arah dan tidak fokus.

 

Sementara berpikir seperti orang yang bertindak berarti pikiran kita tidak hanya berputar di kepala. Tapi harus diikuti perilaku konkret. Tangan menjelma untuk menolong, kaki yang berjalan untuk kebaikan, dan suara yang menyapa lemah lembut. Ingat, kita tidak berhenti di tataran konsep. Harus turun menyentuh tanah, mencangkul gagasan sendiri, dan menanamnya di ladang kehidupan yang bermanfaat untuk orang banyak. Ubah niat baik jadi aksi nyata.

Seimbangkan pikiran dan tindakan. Jangan bangga pada pikiran semata. Karena ilmu yang tidak diikuti perbuatan, hanya akan membuat pemiliknya pandai berdebat saja tapi tidak bisa jadi teladan. Dan tindakan yang tidak diberi ruh pemikiran pun hanya akan membuat orang sibuk tanpa hasil, ramai tanpa ada maknanya. Maka yang kita butuhkan adalah keseimbangan: antara kepala yang bening dan hati yang bergerak.

 

Ketahuilah, hidup ini bukan sekadar soal tahu banyak atau bergerak cepat. Tapi tentang kepekaan: kapan harus berhenti, kapan harus maju, kapan harus diam, dan kapan harus bersuara. Selalu ikhtiar yang baik untuk siapapun. Dan selalu berpikir dengan kaki untuk menapak di bumi serta bertindak dengan mata yang menghadap langit. Jadilah literat! #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *