Sebagai bagian edukasi dana pensiun di kalangan Gen Z, webinar bertajuk “Gen Z Sadar Pensiun” akan digelar mellaui zoom pada Minggu, 11 Mei 2025 pukul 10.00-12.00 WIB (silakan daftar sesuai gambar). Bertindak sebagai Narasumber: Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. (Edukator Dana Pensiun, Asesor LPS Dana Pensiun, dan Dosen Universitas Indraprasta PGRI) dengan Septi Yantari dari DPLK Bumiputer sebagai host. Webinar ini bertujuan mengajak Generasi Z (Gen Z) yang lahir di era 1997-an hingga 2012-an untuk menyiiapkan dana pensiun sejak dini meski saat ini mereka masih muda atau memasuki dunia kerja sejaligus untuk memutus “sandwich generation”. Harapannya, webinar “Gen Z Sadar Pensiun” bisa diikuti banyak kalangan Gen Z dari berbagai daerah dan latar belakang.
Gen Z jangan sampai berpikir merasa belum perlu dana pensiu. Karena siapapun, cepat atau lambat pasti akan pensiun. Maka pensiun bukan gimana nanti tapi nanti gimana? Alasannya sederhana, karena usia harapan hidup orang Indonesia semakin Panjang, Gen Z diperkirakan bisa hidup hingga usia 80–90 tahun (jika pensiun di usia 55–60), berarti mereka harus membiayai hidup selama 25–35 tahun tanpa gaji lagi. Tanpa tabungan di dana pensiun, masa tua Gen Z bisa jadi akan kekurangan alias tidak punya duit.
Alasan lainnya, sistem pensiun negara tidak cukup. Karenanya Gen Z tidak bisa hanya mengandalkan negara atau kantor, harus berani menyiapkan masa pensiunnya sendiri. Belum lagi, gaya hidup Gen Z yang cenderung konsumtif, untuk gaya hidup digital, nongkrong, traveling, dan langganan online. Bila tidak dimulai sejak dini untuk dana pensiun, maka tidak ada ruang untuk menabung masa depan. Dengan menyisihkan sedikit uang sejak muda (misalnya 10% gaji), hasilnya akan sangat besar karena efek compound interest yang bersifat jangka panjang. Gen Z juga harus paham, bahwa pekerjaan ke depan semakin fleksibel dan tidak tetap seperti jadi freelancer, content creator, atau gig economy maka tanpa persiapan pensiun maka akan jadi masalah. Justru karena fleksibel, Gen Z wajib mengatur pensiunnya sendiri melalui DPLK atau produk dana pensiun swasta. Saat ini ada fenomena banyak Gen Z ingin pensiun muda alias pensiun dini (usia 40-an) dan bebas finansial, maka perencanaan hari tua sejak awal karier menjadi sangat diperlukan.
Gen Z sebagai generasi muda punya ciri-ciri khas, seperti digital natives yang tumbuh dengan internet dan media sosial, melek teknologi, dikenal kreatif dan ekspresif, sangat menerima perbedaan, peduli terhadap isu sosial dan lingkungan, berpikir kritis dan skeptis, sangat mandiri, pragmatis, multitasking, dan sangat fleksibel sangat perlu pengetahuan untuk mempersiapkan hari tuanya sendiri. Faktor budaya, ekonomi, dan lingkungan sangat memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan cara pandang soal masa pensiun. Karena itu, semakin dini Gen Z mulai menabung pensiun, semakin kecil beban yang harus ditanggung di masa depan. Sedikit demi sedikit menabung, lebih baik daripada tidak sama sekali.
Melalui webinar “Gen Z Sadar Pensiun”, nantinya akan dipaparkan alasan kenapa Gen Z perlu dana pensiun, definisi tentang dana pensiun, manfaat dana pensiun, risiko hak dan kewajiban peserta dana pensiun, fitur dan cara menghitung kebutuhan dana pensiun, imbal hasil investasi, biaya dan pajak, cara akses dana pensiun, dan aspek perlindungan konsumen. Agar nantinya, Gen Z betrul-betul paham akan pentingnya dana pensiun untuk menjaga kesinambungan penghasilan di hari tua.
Akan dipaparkan pula hasil penelitian Syarifudin Yunus tentang “Tingkat Kekhawatiran Gen Z atas Keuangan Pensiun Orang Tua dan Strategi Kebebasan Finansial” yang diterbitkan jurnal riset dan publikasi ilmu ekonomi “Menawan” (19 Maret 2025) yang menyebut 1) 87% Gen Z khawatir akan kondisi ekonomi–finansial orang tuanya di masa pensiun, dan 2) 67% Gen Z tidak yakin orang tuanya bebas secara finansial di hari tua. Karena itu, bila Gen Z sudah bekerja dan terpaksa membantu ekonomi orang tuanya, maka 53% Gen Z bersedia membantu masa pensiun orang tuanya hanya 10% dari gaji yang dimilikinya. Lalu, gimana Gen Z bisa antisipasi ke depan: 1) Gen Z harus punya tabungan pensiun yang cukup, 2) menghindari gaya hidup konsumtif, dan 3) memutus tradisi sandwich generation. (Simak di link: https://journal.areai.or.id/index.php/MENAWAN/article/view/1276)
Pesannya, Gen Z harus berani untuk menambah wawasan akan pentingnya dana pensiun sebagai persiapan hari tua. Agar saat kerja berjaya, begitu pensiun tetap sejahtera. Apa dan bagaimana dana pensiun buat Gen Z? Semuanya akan dikupas tuntas di Webinar “Gen Z Sadar Pensiun”, Minggu 11 Mei 2025 pukul 10.00-12.00 WIB. Kerja yes, pensiun oke. Salam #GenZSadarPensiun #WebinarDanaPensiun #EdukasiDanaPensiun