Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dengan menggunakan motor dari taman bacaan, relawan TBM Lentera Pustaka mengunjungi kawasan Situs Arca Domas adalah situs prasejarah megalitikum di kaki Gunung Salak, Bogor, yang merupakan bagian dari kompleks Situs Cibalay. Sebuah tempat yang diyakini “urang Kanekes” sebagai tempat turunnya nenek moyang mereka. Situs ini berupa punden berundak dengan tatanan batu, dolmen, dan menhir yang dipercaya sebagai sarana pemujaan leluhur. Selain nilai sejarahnya, kawasan ini juga menawarkan pemandangan alam yang asri dan merupakan destinasi wisata edukatif tentang sejarah dan budaya masa lalu.
Dipimpin Syarif Pendiri TBM Lentera Pustaka, relawan yang terdiri dari Susi, Ai, Gina, Yasin, Zhia, Resa, Farida, Nuraeni, Afifa, dan Dedy dipandu oleh juru kunci Arca Domas, relawan TBM mendapatkan pembelajaran tentang jejak peradaban manusia, di samping melihat langsung jejak-jejak sejarah dan memahami nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang.
Selain menikmati keindahan alam dan trek bermotor yang menantang, relawan TBM Lentera Pustaka memperoleh pengalaman yang mendalam dalam memahami sejarah, budaya, dan spiritualitas bangsa Indonesia. Sebagai pegiat literasi, situs yang terletak Tidka jauh dari TBM Lentera Pustaka bisa menjadi “bahan cerita” ke ratusan anak-anak taman bacaan.
Dijelaskan bahwa Situs Arca Domas merupakan salah satu peninggalan megalitikum tertua di Indonesia, yang diperkirakan berasal dari masa prasejarah antara 2.000-3.000 tahun sebelum masehi, yang terletak di Kompleks Situs Cibalay, yang juga mencakup situs-situs lain seperti situs Enong Kasang, situs Batu Bergores, dan situs Pasir Manggis. Situs Arca Domas memiliki struktur punden berundak yang memiliki tingkatan, dengan beberapa batu dolmen dan menhir yang digunakan sebagai sarana pemujaan dan persembahan.




Situs ini diyakini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, terutama oleh Urang Kanekes, sebagai tempat turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal. Ada mitos di tempat ini, tentang air kejayaan, curug enteng jodoh, dan sebagainya. Konon dulunya, tempat ini digunakan untuk peribadatan raja-raja dan para penasehat dari Kerajaan Padjajaran dan juga sebagai tempat meditasi untuk ketenangan jiwa.
Sebagai bagian dari pembelajaran sejarah dan wisata edukasi, para relawan TBM Lentera Pustaka pun memberikan “hormat” kepada alam yang telah memberi pelajaran mengenai kehidupan manusia di masa lampau. Secara rutin, relawan TBM Lentera Pustaka melakukan explore dan adventure ke daerah-daerah di kaki Gunung Salak Bogor. Untuk memahami seluk-beluknya, di samping komitmen belajar seumur hidup. Pegiat literasi dan relawan taman bacaan pun harus belajar, biar tidak merasa puas diri. Salam literasi!