Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menggelar Musyawarah Tahunan II/2025 dan Sosialisasi Program Kerja tahun 2026 hari ini di Jakarta (20/11/2025). Dihadiri 50-an Pengurus ADPI dan Komda 1 s.d. 8 ADPI di Indonesia, Munas II ADPI tahun ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi anggaran dan kinerja organisasi serta mensosialisasikan program kerja di tahun 2026.
“Momen Munas II tahun 2025 ini sangat penting untuk penguatan soliditas pengurus ADPI dan pemaparan program kerja tahun 2026, di samping anggaran. Selain untuk menopang kinerja organisasi, Munas ini juga berpesan pentingnya menjalan peta jalan dana pensiun sesuai arahan OJK” ujar Abdul Hadi, Ketua ADPI dalam sambutannya.
Munas II/2025 ADPI dipimpin langsung oleh Abdul Hadi sebagai Ketua Umum dan Sularno (Sekjen ADPI). Dipaparkan pula program kerja tahun 2026 ADPI dari masing-masing Wakil Ketua seperti Chairi Pitono, Waka 1 untuk bidang Investasi dan Kemitraan, Antonius R. Tyas, Waka 2 untuk bidang Kepesertaan dan Litbang, Budi Sutrisno, Waka 3 untuk bidang Edukasi & Literasi, dan Abdul Hadie untuk Bendahara – Regulasi/Advisory). Turut hadir dalam Munas II ADPI antara lain: Suheri, dan Ali Farmadi (Dewan Pengawas), Marzuki Usman dan Djoni Rolindrawan (Dewan Penasihat, dan Bambang Sri Mulyadi (staf ahli).
Melalui Munas II/2025 ADPI, rencananya ADPI akan melakukan 16 kegiatan di tahun 2026 yang mencakup refreshment, webinar, sarasehan, seminar termasuk Indonesia Pension Fund Summit 2026, dan Munas. Sementara aktivitas diklat mencapai 88 pelatihan, terdiri dari 58 diklat dan 30 inhouse training.
Harapannya melalui Munas II/2025, ADPI akan terus menyatukan visi dan arah Gerak untuk memajukan industri dana pensiun di Indonesia, di samping untuk menyamakan persepsi antara seluruh anggota dan pengurus.
