“Kamu bisa memotong semua bunga tapi kamu tidak bisa mencegah musim semi datang”. Begitu kata Pablo Neruda, penyair Chili dan peraih Penghargaan Nobel Sastra pada zamannya. Kutipan itu menggambarkan bahwa meskipun kita bisa mencoba mengendalikan atau menghalangi banyak hal dalam hidup, ada hal-hal tertentu yang tidak bisa kita hentikan, seperti datangnya musim semi.
Sederhananya, musim semi adalah simbol perubahan dan pembaruan yang tidak dapat dicegah siapapun, tidak peduli seberapa besar usaha kita untuk menahannya. Tidak ada kekuatan yang bisa mencegah bila sesuatu yang alamiah akan datang. Bila sudah waktunya, semuanya akan terjadi.
Begitu pula dalam hidup, ada proses alami yang berjalan dan akan terjadi. Karena kita tidak mungkin dapat mengendalikannya. Kita hanya bisa membuat rencana dan ikhtiar. Tapi hasilnya tidak ada yang tahu. Begitu pula saat ada orang lain yang membenci atau tidak suka kepada kita, sehebat apapun upayanya tidak akan memengaruhi apapun yang memang sepantasnya raih. Ingat, kita hanya bisa ikhtiar. Selebihnya urusan sang pencipta. Seperti kita hanya bisa kendalikan diri sendiri tapi tidak bisa mengontrol apapun yang dilakukan orang lain.
Silakan dipahami dan direnungkan. Kita sering berusaha mengendalikan banyak hal dalam hidup. Pengen begini, pengen begitu. Harus begini, harus begitu. Tapi akhirnya, ada situasi yang tetap datang begitu saja, seiring berjalannya waktu? Tanpa diduga, semua terjadi begitu saja.
Bila harus terjadi maka terjadilah. Begitu hukumnya. Seperti perasaan atau keadaan yang akhirnya datang dengan sendirinya. Entah, kita menginginkannya atau tidak. Semuanya datang di waktu yang semestinya. Tanpa ada yang mampu menahannya. Seperti perubahan dalam hidup atau niat untuk berubah pun begitu datangnya. Terkadang tiba-tiba dan tanpa direncanakan. Menurut kamu, mengapa ada hal-hal yang tidak bisa kita cegah atau kontrol?
Ikhtiar sangat penting, doa pun penting. Tapi kita harus percaya. Ada hal-hal dalam hidup yang datang begitu saja tanpa ada yang bisa menahannya. Jadi bersikaplah realistis. Karena, pasang surut kehidupan selalu ada dan akan datang pada waktunya.
Maka, memang kamu bisa memotong semua bunga. Tapi kamu tidak bisa mencegah musim semi datang. Seperti kamu bisa berharap apapun, tapi harapan itu bisa terjadi dan bisa tidak terjadi. Semuanya sudah ada waktunya, tentu sesuai amal perbuatan kita sendiri.
Ketahuilah, ada hal-hal dalam hidup yang datang begitu saja. Tidak usah terlalu ngotot atau berlebihan, biasa-biasa saja. Salam literasi!