Literasi Uang di Taman Bacaan, Semakin Dikejar Semakin Menjauh

Dalam banyak pengalaman, orang yang paling ngotot cari uang justru makin jauh dari uang. Ternyata, yang memang bukan dikejar tapi ditarik dari hati yang tenang. Semakin gelisah hatinya maka uang semakin menjauh darinya. Tapi semakin tenang hati, maka semakin banyak pintu yang terbuka tanpa harus memaksa. Terbukti, uang itu akan datang pada mereka yang hatinya tenang.

 

Tenang itu bukan tanda pasif. Ketenangan justru jadi center. Orang yang tenang bisa pasti mampu berpikir jernih di saat orang lain panik. Dan keputusan yang lahir dari ketenangan itu biasanya yang paling mahal harganya. Coba deh direnungkan.

 

Uang juga punya bahasa. Uang ada adabnya. Dia nggak akan datang ke orang yang putus asa. Uang tidakhadir untuk orang yang gerasa-gerusu apalagi gampang mengeluh. Karena orang putus asa aromanya bikin uang takut. Siapapun, mau nvestor, rekan kerja atau mitra pasti bisa merasakannya. Bukan lewat kata-kata tapi lewat atmosfer yang ditebar seseorang.

 

Tenang itu penting. Sebab di waktu yang tenang. siapappun pasti mengambil keputusan atas dasar logika dan intuisi, bukan dari panik. Siapapun pasti bisa menunggu momentum bukan memaksakan hasil. Maka lebih baik nggak sibuk untuk membuktikan tapi lebih ke menciptakan. Sebab uang datang ke orang yang punya “inner order” (kondisi internal) bukan Cuma rencana baik. Itulah yang disebut energi psikologis atau vibrasi dari uang. Prinsip finansial yang jarang disadari orang banyak.

 

Tenang tapi tajam. Ketenangan itu bukan lemah. Justru jadi disiplin tertinggi. Orang yang benar-benar tenang: pasti nggak mudah tergoda perilaku spontan. Nggak takut kehilangan, Nggak iri bila orang lain duluan sukses. Karena mereka tahu, waktu kerja dan frekuensi mental itu selaras. Di era modern yang serba digital begini, orang yang stabil lebih berharga daripada orang yang cepat. Market itu hanya menghormati mereka yang tenang, lalu meresponnya dengan arah.

 

Kita sering lupa. Uang itu dekat dengan hati yang tenang, dekat dengan hati yang damai. Coba lihat orang-orang kaya tapi tetap tenang hidupnya. Bukan karena punya segalanya tapi karena mereka nggak diperbudak oleh hasil.. Rumus mereka adalah “fokus ke value, bukan ke uang”. Uang itu akan mengejar value yang kita bawa. Dan value cuma keluar dari pikiran dan hati yang tenang. Ketenangan membuat kreativitas. Kreativitas menarik peluang. Dan peluang yang tepat pasti mengundang aliran uang. Makanya siklus hidup dan rezeki sejatinya selalu dimulai dari hati yang tenang.

 

Menenangkan diri di tengah ambisi yang meledak-ledak memag susah. Itulah hebatnya ketenangan. Kalau lagi gelisah ya berhenti scroll melihat kesuksesan orang lain. Lebih baik fokus pada timeline, bukan perjalanan. Uang itu butuh arah bukan tekanan maka fokuslah pada hal-hal yang bisa dikontrol. Tidur dan istirahat yang cukup sebab otak yang tenang sangat mampu bikin keputusan yang mahal. Buang segala ketakutan: takut gagal, takut miskin, apalagi takut dibandingin. Coba bngun energi untuk peluang yang baru, jangan di situ-situ aja.

 

Ketahuilah, uang bukan magnet untuk ketamakan. Tapi jadi vibrasi buat kedewasaan, kematangan seseorang. Kalau hati kita tenang, cara kitao melihat dunia juga berubah. Dan begitu cara kita berubah, maka aliran rezeki (uang) juga ikut nyamperin kita. Begitulah uang bekerja, itulah paradoks uang. Semakin kita kejar, justru uang semakin jauh. Semakin kita tenang, uang justru malah mendekat.

 

Orang kerja juga nggak bakal seumur hidup. Maka siapkan masa pensiun dari sekarang. Mana ada hari tua yang tenang tanpa mau menyisihkan uang untuk hari tua dari sekarang. Jangan terlena dengan gaya hidup, mulailah menabung untuk masa pensiun. Masa pensiun yang tenang pasti dimulai dari kesadaran untuk mempersiapkannya. Hari tua yang tentram hanya miliki orang-orang yang mau menabung untuk hari tuanya sendiri.

Uang juga perlu sosial. Untuk apa dan di kemanakan uang itu dibelanjakan? Uang perlu disedekahkan, uang perlu didonasikan ke tempat-tempat sosial seperti taman bacaan. Agar uang bisa menemukan jalannya untuk memberi manfaat pada kebaikan. Seperti uang yang ada di TBM Lentera Pustaka, uang yang digunakan untuk sosial untuk kabaikan umat.

Jadi, bangunlah hati yang tenang untuk urusan apapun. Nggak usah khawatir atau gelisah, semuu sudah ada jalannya kan. Jangan juga gampang kagum atau takjub pada orang lain. Lebih baik latih dan latih hati yang tenang. Agar bisa fokus pada besarkan mangkuknya, lapangkan dadanya, syukuri yang ada, dan tambah sabarnya.. Dan jangan lupa, tetap ikhtiar dan berdoa, Insya Allah, rezeki mengalir deras tanpa terputus hingga hari tua. Salam literasi!

Exit mobile version