Ada yang menganggap membaca untuk pintar. Itu salah banget. Karena membaca sejatinya untuk bebas. Bebas dari keterkungkungan zaman, bebas dari larangan orang dewasa. Dan bebas dari pengaruh apalagi intimidasi orang lain. Tanpa perlu disuruh oleh guru atau siapapun, membaca saja.
Di Indonesia, terkadang aneh. Anak-anak yang berisik malah disuruh diam. Anak yang suka menggambar dianggap tidak fokus. Anak yang duduk di belakang katanya tidak punya harapan. Anak yang rajin membaca buku, malah disebut “sok pintar”. Terlalu banyak label negatif untuk anak-anak di Indonesia. Maunya anak itu rajin, pintar, bisa bahasa Inggris dan nilai rapor-nya bagus. Kiat sering lupa, dunia itu tidak dibentuk oleh manusia yang hebat. Tapi dunia, sering kali maju karena dikisahkan oleh mereka yang sempat tersesat tapi tidak menyerah pada keadaan.
Buku “The Adventure of Tom Sawyer”, jelas memberi pesan. Sukses atau berhasil itu tidak dimulai dari sekolah atau perpustakaan. Justru lebih banyak dimulai dari sungai, gunung, kebun atau jalanan. Bahkan pada kenakalan dan pelarian pun ada “jalan” untuk sukses walau tanpa perlu diceritakan. Tom Sawyer itu tidak berprestasi tapi ia punya satu hal yang sekolah sering lupakan “rasa ingin tahu”.
Anak-anak di manapun. Secara realitas pasti ingin bebas. Bebas dari nasihat orang tua yang itu-itu saja, bebas dari kondisi rumah yang mengekang, bahkan bebas dari sekolah yang terlalu banyak aturan. Karena itu, membaca itu untuk bebas. Bebas dalam berpikir, bebas secara batin, dan bebas berekspresi. Bebas mau baca buku apa saja.
Seperti di TBM Lentera Pustaka, anak-anak pun bebas mau membaca buku apa saja. Bebas untuk mencari tahu apapun versi dirinya sendiri. Bebas membuat pengalamannya tanpa campur tangan orang tua. Toh pada akhirnya, anak-anak akan paham tentang kebaikan, kebenaran, dan tanggung jawab sesuai pemahamannya. Membaca itu proses untuk mencapai kebebasan.
Jadi, tidak usah terlalu banyak harapan tentang membaca. Sediakan saja tempat membaca yang asyik dan menyenangkan. Toh, nanti anak-anak akan datang dengan sendirinya, sesuai kemauannya. Sebab membaca itu bukan untuk menjadikan anak sebagai orang terbaik. Tapi untuk jadi manusia yang bebas dan tidak mudah dibentuk oleh keadaan. Mampu bertahan hidup di masa depannya sendiri, bukan masa depan kita!