Betul kata orang tua. Bahwa teman sejati bukan orang yang datang paling awal atau pergi paling akhir. Tapi orang yang ada sejak awal hingga akhir, menjaga persahabatan yang apa adanya.
Begitulah yang dilakukan oleh kelas B Angkatan 89 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Jakarta (sekarang FBS UNJ). Sejak dipertemukan tahun 1989, sekelas dan sama-sama belajar untuk meraih sarjana pendidikan. Saat itu rata-rata usia masih 19 tahunan. Dan kini 36 tahun kemudian, bertemu lagi dan menjalin silaturahim sambil berkiprah sosial di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Kusnadi, Faizin, Salim, Edi, Dyah, Umiyatun, Ina, Wini, Dwi, dan Syarif berkumpul dan berbagi canda dalam suasana yang rileks, sambil menikmati durian dan makan siang. Mereka hadir Festival Literasi Gunung Salak #8 yang dihadiri 300-an anak pembaca aktif dan warga taman bacaan.
Luar biasanya, Kusnadi yang datang jauh-jauh dari Cikampek juga bersosial dengan mendonasikan kaos untuk 225 anak pembaca aktif dan 25 relawan TBM. Sungguh sebuah kepedulian yang luar biasa. Insya Allah, silaturahim dalam nuansa peduli sosial akan menjadikan tetap sehat, berkah dan bermanfaat untuk orang lain. Ternyata, persahabatan sejati bikin makin tua makin kinclong. Bukan tampang atau warna rambut tapi akhlak dan adab baiknya.
“Alhamdulillah, kita masih bisa kumpul dan silaturahim teman sekelas di tahun 89, saat kuliah di IKIP Jakarta. Semoga pertemuan ini bikin kita sehat dan berkah dalam menjalani waktu-waktu mendatang, agar lebih bermanfaat untuk orang lain” ujar H. Kusnadi yang didampingi istri dan anaknya.
Oplus_131072
Persahabatan kelas B Angkatan 89 PBSI FPBS IKIP Jakarta ini jadi bukti pentingnya menjaga pergaulan yang positif. Selalu mau berbuat baikdan menebar manfaat di mana pun. Walau tetap dengan canda, tawa, dan introspeksi. Semoga kelas B dan kita semua sehat wal afia, serta dilindungi Allah SWT dalam setiap menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari.
Pesannya, jagalah persahabatan yang baik dan silaturahim. Sebab, pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik. Dan kebiasaan yang buruk merusak karakter yang baik. Salam literasi!
