FGD “Analisis Implementasi SMK3 terintegrasi dengan sistim manajemen (ISO45001) pada industri manufaktur. Diselenggarakan oleh Tim Peneliti yang diketuai Oleh Dr. Drs. Yuni Pratikno, SE., MM.,MH, Maulana Arief Rachman Hakim, SP.,MM.,M.Han (Universitas Mitra Bangsa), Dr. Eric Hermawan, ST.,MT.,MM (Intitut STIAMI), dan Dr. Ryan Suryawan Firdiansyah, SE., MM, (STIE Krakatau) di Jakarta (14/8/2025). FGD ini merupakan rangkaian kegiatan penelitian hibah Fundamental Regular dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi. Para Panelis dalam FGD ini merupakan kombinasi dari Regulator, Auditor, Asesor, Praktisi, Akademisi dan Konsultan K3.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif model PDCA dengan metode NVivo dan ChatGBT dengan Artificial Intelligent. Out put dari penelitian ini adalah publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi dan berdampak. FGD ini dibuka secara resmi Rektor Universitas Mitra Bangsa yang diwakili oleh Kepala LPPM Dr. Dra. Nurwulan Kusuma Devi, SE. Dalam sambutannya beliau menyampaiakn pentingnya FGD ini sebagai perolehan hibah penelitian Fundamental Règuler dari Kementrian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi. «Semoga dapat menjadi motivasi kepada para dosen muda untuk menjadi pemenang penelitian hibah dari Kementrian. Di masa yang akan datang. Kami menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para pihak dalam penelitian ini dan Pelaksanaan FGD» ujarnya.
Pengawas K3 Kementerian Ketenagakerjaan RI, Dr. dr. Sudi Astono, MS. MKKK sebagai‘Penerapan SMK3 berdasarkan Pasal 6, PP No.50 tahun 2012 mencakup 1) penetapan kebijakan K3; 2) perencanaan K3; 3) pelaksanaan rencana K3; 4) pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan 5) peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Elemen tersebut merupakan turunan dari OHSAS 18001’. Lebih lanjut dijelaskan bahwa «Penerapan SMK3 wajib bagi setiap perusahaan sesuai pasal 87, UU no.13 tahun 2003. Sedangkan ISO 45001 merupakan voluntary, artinya sukarela atau tidak wajib, namun diperhatikan, mengingat bahwa perusahaan yang ingin bersaing secara global memerlukan SNI-ISO 45001:2018» ujar beliau.
Di sisi lain, Auditor/Asesor SAI Global Bpk. RM. Yodan Amaral ST., MKKK menegaskan «SMK3 dapat diintegrasikan dengan ISO 45001 pada sebagian elemen besar elemen yang sama seperti pada elemen Plan, Do Check dan Action sehingga pada waktu audit sertifikasi dapat dilakukan pada waktu yang sama sekaligus mendapatkan keduanya.» Oleh karena itu, tindak lanjut dari temuan hasil audit berdasarkan kriteria temuan: 1) kritikal / Major Non Conformance: Kategori temuan ini mengharuskan Auditor untuk menerbitkan Laporan Ketidaksesuaian (NCR) formal, menerima dan menyetujui usulan koreksi dan rencana tindakan korektif Auditee; serta memverifikasi secara formal efektivitas implementasi kegiatan yang direncanakan. Koreksi dan rencana tindakan korektif harus diserahkan kepada Auditor sebelum dimulainya kegiatan tindak lanjut sebagaimana diwajibkan. Tindak lanjut oleh Auditor harus “menutup” NCR atau menurunkannya ke kategori yang lebih rendah dalam waktu tertentu untuk sertifikasi awal, 2) Minor Non Conformance: Kategori temuan ini mengharuskan Auditor untuk menerbitkan Laporan Ketidaksesuaian (NCR) formal; menerima dan menyetujui usulan perbaikan dan rencana tindakan perbaikan Auditee; dan memverifikasi secara formal implementasi efektif dari kegiatan yang direncanakan pada audit terjadwal berikutnya, dan 3) Observasi: Auditee dapat mengembangkan dan menerapkan solusi untuk meningkatkan nilai operasional dan sistem manajemen mereka. Auditor tidak diwajibkan untuk menindaklanjuti temuan audit jenis ini.
Selain itu praktisi dan Akademisi K3, Bapak KRT. Wendi Darmawan, SKM,MKKK, menyatakan implementasi SMK3 dan ISO 45001 dapat diterapkan pada segala sektor industri mulai dari Sektor Pertambangan, Migas, Konstruksi maupun manufaktur’. Pada bagian lain menurut Dr. Abdul Wahab Samad, SE,.MM peneliti dan akademisi «Penelitian Kualitatif dengan Metode Nvivo dan Chatt Gbt dapat diterapkan dengan bantuan artificial inttelegent (AI) sehingga dapat membantu analisis data dengan lebih cepat dan akurat».
Harapannya, penelitian ini sukses dan memberikan manfaat bagi pelaku usaha dalam penerapan SMK3 khususnya dan kemajuan K3 Indonesia pada umumnya.