Sebagai upaya mengungkap realitas daya beli masyarakat dan perilaku belanja online dan menutup tahun 2025, mahasiswa semester VII PBSI FBS Universitas Indraprasta PGRI meluncurkan 2 buku sekaligus “Anatomi Belanja Online; Dari Klik Ke Keranjang” dan “Uangku Hilang Entah Ke Mana?” di Jakarta (30/12/2025). Kedua buku ini merupakan antologi liputan jurnalistik yang ditulis bersama 139 mahasiswa peserta kuliah Jurnalistik yang diampu Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. Selain meliput, mahasiswa mewawancari, menulis, dan mempublikasikannya dalam format berita.
“Kedua buku karya mahasiswa Unindra ini jadi kado akhir tahun untuk generasi muda. Akan pentingnya mengungkap realitas sosial dan meningkatkan kemampuan meliput dan menulis berita. Agar bisa jadi informasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Buku ini jadi bukti mahasiswa mengenal cara kerja jurnalistik, di samping mampu menulis dan menerbitkannya. Ada berita menarik di dalam buku ini” ujar Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd. , dosen pengampu Jurnalistik Unindra didampingi Agung, Sayadi, Akbar, Abid, dan Nata saat peluncuran buku kemarin.
Buku “Anatomi Belanja Online” mengungkap tentang perilaku belanja online masyarakat Indonesia. Ternyata, 80% konsumen di Indonesia lebih memilih berbelanja online dibandingkan offline. Akan tetapi, 70% pembelanja online merasa menyesal setelah membeli. Anehnya lagi, 80% konsumen mampu bertransaksi online 3-4 kali sebulan. Atas sebab itu, 75% masyarakat mengalami peningkatan frekuensi belanja online atau setara Rp100.000 hingga Rp500.000 per bulan. Menariknya lagi, 80% barang di keranjang pada kahirnya tidak jadi dibeli. Karenanya, masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan edukasi yang memadai saat belanja online. Jangan sampai terjebak pada harga barang yang murah atau kemudahan semata tapi mengabaikan kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Belanja prinsipnya harus sesuai kemampuan, bukan sesuai kemauan. Kapan waktu yang sering digunakan untuk belanja online juga diungkap di buku Anatomi Balanja Online.
Sementara itu di buku Uangku Hilang Entah Ke Mana?” menyajikan hasil liputan tentang daya beli masyarakat yang tergerus, mencakup kisah nyata turunnya gaya hidup secara drastis, kesulitan memenuhi kebutuhan pokok, dan tekanan finansial yang dialami oleh generasi muda, rumah tangga dan pelaku usaha kecil. Fenomena “Rojali” atau “Rombongan Jarang Beli” yang viral menjadi cerminan perilaku masyarakat akibat daya beli yang kian menurun. Banyak orang hari ini, hidup jadi lebih irit dan gaya hidup harus hemat. Lalu bertanya, uangku hilang entah ke mana?
Peluncuran kedua buku liputan jurnalistik mahasiswa Unindra ini menjadi cerminan pentingnya memahami cara kerja jurnalistik, di samping menjadikan jurnalistik dan menulis berita sebagai proses dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa. Mampu menjadikan jurnalistik sebagai sarana meliput dan menulis untuk berbagi peristiwa atas dasar data dan fakta, di samping menyajikan informasi yang layak. Di balik buku ini, mahasiswa belajar jurnalistik sambil menuliskan dan mempublikasikannya sendiri. Kedua buku ini, jadi bukti pertemuan antara teori dan praktik dalam jurnalistik. Kuliah sambil menulis sebagai proses meningkatkan keterampilan mahasiswa. Seperti dikatakan dalam buku “Jurnalistik Terapan” karya Syarifudin Yunus, bahwa sinergi teori dan praktik harus berujung pada tulisan jurnalistik.
Buku liputan jurnalistik “anatomi Belanjan Online” dan “Uangku Hilang entah Ke Mana?” ini mengungkap secara sederhana, uang sebanyak apapun bila perilakunya impulsif dalam berbelanja pada akhirnya akan jadi sebab daya beli menurun. Hari ini belanja online, besok tidak punya uang. Urusan uang dan belanja, harusnya bertumpu pada kebutuhan bukan keinginan. Salam Jurnalistik! #AnatomiBelanjaOnline #UangkuHilang #KuliahJurnalistik #MahasiswaUnindra
