Sejak berkiprah di taman bacaan, ternyata ada hal yang lebih besar dari sekadar kegemaran membaca. Bukan hanya semakin akrab dan dekat dengan buku-buku. Tapi lebih dari itu, ternyata taman bacaan mengajarkan hal penting. Yaitu “belajar melihat kebaikan dalam setiap keburukan”. Cover buku boleh jelek (karena buku layak baca) tapi isinya luar biasa menginspirasi. Bukunya boleh lusuh tapi isinya mencerahkan.
Belajar melihat kebaikan dalam setiap keburukan, itulah pelajaran dari taman bacaan. Begitulah semestinya kita memandang sesuatu untuk kualitas hidup yang lebih baik. Melihat kebaikan dalam setiap keburukan, bukan berarti menolak realitas yang sulit tapi memilih sudut pandang yang membantu kita bertahan, belajar, dan tetap tumbuh.
Sebab tidak semua hal bisa kita kontrol, tapi cara kita merespons bisa kita pilih. Keburukan sering datang tiba-tiba: gagal, kehilangan, kecewa. Kalau hanya fokus pada buruknya peristiwa, kita makin terpuruk. Sementara melihat sisi baiknya memberi ruang untuk bangkit. Bahkan masalah harus dipandang dari sisi yang positif. Karena setiap masalah pasti membawa informasi baru, yang biasanya menunjukkan: apa yang perlu diperbaiki, jadi tahu batas kemampuan kita, dan mengingatkan arah baru yang mungkin lebih tepat. Terkadang, kebaikan memang muncul dari situasi buruk.
Belajar melihat kebaikan dalam setiap keburukan, pada akhirnya akan mendorong ketahanan mental (resilience). Sebab, orang yang mampu melihat makna di balik kesulitan cenderung lebih kuat dan lebih cepat pulih. Bukan karena hidup jadi lebih mudah, tapi karena cara pandangnya lebih sehat. Tidak ada ruginya melihat kebaikan di setiap keburukan. Agar dapat membantu kita menghentikan pikiran buruk dan lingkaran negatif. Selalu mau melihat sisi baik itu penting.
Keburukan terkadang bisa jadi “persiapan” untuk kebaikan yang lebih besar. Gagal pun bisa jadi pintu menuju jalur karier berbeda yang lebih cocok, masa depan yang lebih baik. Putus hubungan pun bisa membuka ruang bagi hubungan yang lebih sehat. Bahkan merasa kehilangan bisa mengajarkan apresiasi yang lebih dalam.
Belajarlah untuk memandang kebaikan dalam setiap keburukan. Karena selalu ada kebaikan di balik peristiwa dan masalah. Sebab jika yang baik tidak bisa lagi terlihat, maka yang buruk akan terus berjalan. Selalu belajar dari keburukan untuk kebaikan, akan menjadi kebaikan yang tidak mengulang keburukan.
Kita dan siapapun memang tidak sedang berdiri di masa depan. Tapi masa depan tergantung pikiran kita di hari ini. Saat mampu melihat kebaikan di balik keburukan, akan lebih positif memandang masa depan. Saat kita bersyukur dengan apa yang kita punya, itulah yang menjadi berkah kita hari ini. Untuk selalu menerangi hati kita, bukan karena berat tapi karena selalu ada alasan untuk berpikir positif dan melanjutkan hidup dengan diri sendiri.
Belajar di taman bacaan, selalu diajak melihat kebaikan dalam setiap keburukan. Jika kita mau mengubah cara memandang sesuatu, maka hal itu akan mampu mengubah hidup dan maknanya untuk kita. Salam literasi!
