Menulis Skripsi, Jalani Prosesnya Aja

Bimbingan skripsi, tentu bisa dilakukan di mana saja. Asal dosen pembimbing mau memfasilitasi waktu dan pikirannya untuk mahasiswa yang jadi bimbingannya. Prinsipnya, bimbingan skripsi adalah proses bukan hasil. Tahap demi tahap untuk menjadikan skripsi berkategori “layak” secara landasan berpikir, metodologi, dan analisis data hingga menghasilkan kesimpulan. Sesederhana itulah skripsi, prosesnya harus dijalani, durasi waktunya ada, dan yang penting esensi dari penulisan skripsi mampu di-eksekusi dengan baik. Skripsi bukan soal cepat-cepatan apalagi keren-kerenan. Tapi soal apa judul yang diajukan masalah benar-benar sebuah “masalah”? Ini soal landasan berpikir, jangan samapi hanya mau jadi sarjana, sesuatu yang tidak masalah dianggap “bermasalah”.

 

Prinsip bimbingan skripsi itulah yang dipegang Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd, dosen pembimbing Teknik skripsi mahasiswa PBSI FBS Unindra, seperyi yang dilakukan saat melakukan bimbingan sambil ngopi di pinggir jalan di belakang kampus Unindra Jakarta Selatan (12/6/205) malam.  Saat melayani bimbingan skripsi 14 mahasiswa bimbingannya di semester genap TA 2024/2025 terdiri dari: Zikri Wahyu Ramdani, Arif Hidayat, Nopita, Nur Sasqiati Tania, Novianti Ambar Sari, Siti Maulina, Muhadi Setiawan, Maya Kusuma Dewantari, Anisah, Nella Raty Arah Nowo, Tiara Permatasari, Ryan Triyandi, Yusuf Aditia, dan Lakhsmi Damayanti. Secara prinsip, skirpsi harus mampu menemukan masalah secara tajam dan llayak diteliti. Dan yang tidak kalah penting, fokusnya pada solusi dari masalah yang substnasi bukan “pembeberan masalah” semata. Karenanya mahasiswa sangat penting membangun cara berpikir yang positif bukan menagsikan masalah.

 

Sebagai pembimbing teknik, Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd, berkomitmen untuk menuntaskan pembimbingan tepat waktu agar mahasiswa dapat selesai tepat waktu. Karena di tengah kesibukan dan keterbatasan waktu, pembimbingan dilakukan saat waktu tersedia sealipun di pinggir jalan sambil ngopi. Beberapa poin penting yang dibahas dan didiskusikan bersama mahasiswa penulis skripsi antara lain:

  1. Memastikan judul yang diajukan memang masalah, bukan masalah yang dicari-cari karenanya diperlukan studi pendahuluan atau sirvei ke objek penelitian.
  2. Mampu mengurai latar belakang dengan baik sehingga jelas masalahnya di mana? Karena itu, latar belakang bersifat otentik dan realitas di lapangan (teori menjadi tidak diperlukan karena bersifat subjektf). Meneliti mana lebih kenyang makan nasi rames atau somay tentu subjektif, tergantung orangnya atas alasan apa?
  3. Mampu menggunakan landasan teori yang relevan, menyangkut definisi variabel, ciri dan indikator serta cara kerjanya dengan dukungan literatur terbarukan. Karena landasan teori inilah yang dapat mengkonstruksi “kerangka berpikir’ mahasiswa dalam penyususnan skripsi.
  4. Menggunakan metode penelitian yangtepat, sesuai dengan tujuan dan jenis data antara desain penelitian: kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Untuk menentikan teknik sampling, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas data.
  5. Teknik pengumpulan dan pengolahan data, melalui sarana kuesioner, wawancara, observasi, atau dokumen.
  6. Melakukan analisis data dengan tepat, termasuk melakukan interpretasi data untuk menyajikan makna hasil analisis secara logis dan ilmiah.
  7. Menjaga konsistensi penulisan secara teknis sesuai judul dan cara berpikir, sesuai struktur penulisan skripsi yang layak.
  8. Menggunakan literatur dan sumber yang relevan, baik dari buku atau jurnal terbaru sekaligus menghindari plagiasi.
  9. Jaga motibasi, komitmen dan konsistensi dalam menjalani proses bimbingan skrispi hingga tuntas.

Jadi menulis skripsi rileks saja, asal prosesnya dijalani sebaik mungkin. Tidak usah terburu-buru karena proses yang dikerjakan akan indah pada waktunya. Tidak ada yang sulit, bila komitmen dan konsistensi bisa disepakati bersama antara mahasiswa yang menulis skripsi dan dosen pembimbing (Simak video: https://www.youtube.com/shorts/vluaJ2rZFjE).

 

Bimbingan skripsi sambil ngopi di pinggir jalan, kenapa tidak? Asal esensi tetap terekseskui tanpa distrosi. Semoga yang lagi menulis skripsi bisa menuntaskan tepat waktu agar bisa segera mengaplikasikan ilmunya di dunai kerja dan masyarakat. Semangat anak muda. Skripsi, kuat lakoni ora kuat tinggal ngopi …! Salam literasi

Exit mobile version