Selalu Ada Luka di Taman Bacaan

Setiap orang punya masa lalu. Ada yang penuh dosa, ada yang penuh luka, ada yang kelam hingga membuatnya malu untuk mengingat. Tapi ketahuilah, Allah tidak menilai kita dari masa lalu yang sudah terkubur, melainkan dari bagaimana kita memilih untuk melangkah di hari ini? Sebab tidak ada manusia yang sempurna!

 

 

Hidup memang tidak selalu berjalan mulus. Namun setiap goresan pasti memberi Pelajaran. Dan setiap warna, betapapun samarnya, tetap meninggalkan jejak yang berharga. Sebab selalu ada garis yang tidak rapi, ada lekukan dalam setiap perjalanan. Hingga jadi sebab warna yang memudar. Tidak mengapa, itu semua tetap bagian dari kisah yang membentuk kita seperti sekarang.

 

Maka jangan berkecil hati. Teruslah melangkah, terus berbuat baik. Tebarkan manfaat di mana pun selagi bisa. Jangan risau dengan perkataaan orang, jangan gelisah dengan hasil. Jalani saja prosesnya, nikmati setiap desahannya. Jangan pernah risau bila hari terasa berat, karena di situlah kekuatan sedang ditempa. Jangan gentar saat gelap menjejaki jalan, sebab cahaya selalu tahu kapan harus kembali menyapa.

 

Hidup bukan hanya tentang bahagia tanpa luka. Tapi tentang keberanian menerima. Tentang keteguhan untuk tetap melangkah. Tentang ikhtiar yang selalu dikobarkan. Dan akhirnya, tentang harapan yang dijaga. Sebab sejatinya, keindahan hidup lahir dari perjalanan. Dari luka yang membuat kita tergores. Dari jatuh yang membuat kita belajar. Bahkan dari duka yang selalu membimbing untuk sabar.

 

Seperti berkiprah di taman bacaan. Tidak ada yang mulus-mulus saja. Selalu ada ujian, cobaan, bahkan kekalahan. Peluh seakan lumpuh, keringat seakan belum berhenti mengingat. Hanya asa yang bisa megajak bertahan lama. Sambil memnggil komitmen dan konsistensi. Untuk Gerakan literasi dan taman bacaan. Untuk terus merangkul setiap rasa dengan hati yang lapang. Dan dari harapan yang terus menyala meski dalam gelap sekalipun.

 

Selalu ada luka di taman bacaan. Tapi semuanya harus dihadapi, semuanya perlu disikapi. Maka jangan pernah memandang remeh diri sendiri. Jangan pernah menyerah berkiprah di taman bacaan. Jangan gelisah dengan kesalahan. Sebab selalu ada waktu esok untuk memperbaiki diri. Teruslah berkiprah, hingga Allah menjawab semuanya dengan indah.

 

Ketahuilah, sebaik-baiknya manusia bukanlah yang tidak pernah salah. Melainkan yang selalu berjuang memperbaiki diri sambil menebar manfaat di mana-mana. Khoirunnaas anfa’uhum linnas … #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GerakanLiterasi

Exit mobile version