Mungkin, ada kesalahan cara pandang tentang masa pensiun di Indonesia. Karena dianggap pensiun masih lama, maka sebagian besar pekerja merasa tidak perlu mempersiapkan masa pensiunnya sejak dini. Pengamatan subjektif, rata-rata pekerja di Indonesia baru sadar dan memulai untuk menyiapkannya masa pensiun biasanya 5 tahun sebelum pensiun. Alhasil, uang pensiunnya tidak optimal karena durasi menabung untuk hari tua tergolong sebentar. Kok bisa? Karena masa pensiun dianggap “gimana nanti” bukan “nanti gimana”.
Survei membuktikan, 1 dari 2 pensiunan di Indonesia sangat bergantun dari transferan anak-anaknya setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan 7 dari 10 pensiunan pada akhirnya mengalami masalah keuangan di hari tua, tidak mampu mempertahankan standar hidupnya seperti saat bekerja. Maka wajar, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun atau berhenti bekerja. Sebabnya, karena tidak ada dana yang cukup untuk masa pensiun atau saat tidak bekerja lagi.
Ini kisah nyata, seorang kawan yang sudah pensiun bercerita. Dia menyesal karena tidak mempersiapkan masa pensiunnya sejak awal bekerja. Alias tidak mau menabung untuk hari tua di saat mulai bekerja. Dan kini setelah 3 tahun pensiun baru terasa beratnya tidak punya uang di hari tua. Uang pesangon 22 tahun bekerja habis untuk memenuhi biaya hidup setelah pensiun dalam kurun 2 tahun saja. Selebihnya, dia harus jadi “driver ojol” untuk mencari tambahan uang untuk biaya hidup. Dia beruntung, karena sudah tidak punya anak yang harus ditanggung. Kondisi fisik pun masih kuat, tidak ada masalah kesehatan. Alhamdulillah, bagaimana bila sakit0sakitan di hari tua?
Blak-blakan soal pensiun. Ternyata benar, merencanakan masa pensiun tidak bisa asal-asalan. Harus punya komitmen untuk memulai menabung untuk hari tua sejak bekerja. Harus ada gaji yang berani disisihkan untuk masa pensiun, berapa pun nilainya. Karena jika tidak, masa pensiun yang kelam akan jadi cerita di kemudian hari. Terlepas dari perdebatan soal instrumen investasi untuk masa pensiun, intinya menabung untuk hari tua harus dimulai sejak dini, sejak saat bekerja. Agar manfaatnya bisa diambil atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua. Setuju nggak?
Masa pensiun nggak bisa dianggap remeh. Hari tua nggak bisa asal-asalan, tanpa persiapan. Agar setelaha pensiun, tidak bergantung kepada anak-anaknya. Atau minimal tetap mampu mempertahankan standar hidup seperti saat bekerja. Syukur-syukur bisa memenuhi gaya hidup seperti saat bekerja dulu. Masa pensiun yang panjang, bisa mencapai 18 tahun masa kehidupan ditambah inflasi setiap tahun harus disadari membuat masa pensiun membutuhkan biaya yang tidak kecil. Karenanya, masa pensiun harus disiapkan sejak dini.
Salah satu cara yang bisa ditempuh pekerja untuk mempersiapkan masa pensiun adalah menjadi peserta dana pensiun, khususnya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Menjadi peserta dana pensiun, berarti menabung secara rutin (biasanya bulana) untuk hari tua. Sebut saja untuk “uang pensiun” kita sendiri. Melalui dana pensiun, setidaknya kita sudah mempersiapkan masa pensiun lebih baik. Ada tabungan yang khusus digunakan untuk hari tua, saat usia pensiun tiba. Karena dana pensiun adalah “kendaraan” yang paling pas untuk pekerja dalam mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.
Selain untuk meredam perilaku konsumtif dan gaya hidup berlebihan, dana pensiun setidaknya memberikan 4 (empat) manfaat kepada pekerja. Yaitu 1) ada dana yang pasti untuk masa pensiun, 2) ada Tabungan khusus yang dipersiapkan untuk hari tua, 3) ada hasil investasi yang optimal selama menjadi peserta karena sifatnya jangka panjang, dan 4) ada insentif pajak saat manfaat pensiun dibayarkan, yang tidak dimiliki produk keuangan lainnya.
Secara blak-blakan, bolehlah disebut akan sulit menjalani masa pensiun tanpa dukungan dana pensiun. Bisa jadi, masa pensiun jadi merana di hari tua akibat tidak tersedianya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di saat tidakbekerja lagi dan usia sudah tua. Sudah terlalu banyak cerita, pekerja yang berjaya di saat masih bekerja lalu merana di masa pensiun. Mumpung baru lebaran, mulailah berani mengambil keputusan untuk menyiapkan dana pensiun sejak dini. Karena siapapun, cepat atau lambat, pasti akan pensiun. Masalahnya, seberapa besar modal yang kita punya saat memasuki usia pensiun nanti? Ketahuilah, pensiun itu bukan soal waktu tapi soal keadaan. Mau seperti apa di masa pensiun? Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DanaPensiun